HAKIKAT MANUSIA DALAM MENUJU ILLAHI BAB-3

“Ya Allah, Ajari Kami Ingat Kepada-Mu, Bersyukur & Khusyu’ Beribadah”

Assalamu’ alaikum Wr. Wb. Salam pamuji rahayu katur dulur-dulur semuanya. Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, yang maha mengetahui seluruh rahasia tersembunyi dan dimana hati mukminin bergetar tatkala mendengar asma-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah pada penghulu sekalian Rasul, penyempurna risalah Ilahi beserta keluarganya.

Saya ucapkan banyak terima kasih atas partisipasi dulur-dulur aktivis LASKAR KHODAM SAKTI di seluruh nusantara dalam kontribusinya pada syiar Islam di bidangnya masing-masing. Dan saya menghaturkan terima kepada para pini sesepuh atas wejangannya yang bermanfaat dalam menuju kehadirat Ilahy.

Monggo kita lanjutkan belajarnya tentang Hakikat Manusia Dalam Menuju Illahi Bab-3

  1. Kesadaran Universal.

Menghayati mulai dari kesadaran fisik sampai kepada kesadaran transendental dimana sejatinya manusia adalah sesuatu yang bukan fisik. Dengan sejatinya inilah manusia menunaikan kebaktiannya kepada Allah sebagaimana fitrahnya (QS Arrum : 30).

Al qur’an telah banyak mengungkapkan tentang apa dan siapa manusia sebenarnya. Namun ungkapan ini tidak akan menjadi suatu kesadaran apabila fikiran dan perasaan jiwa kita tidak pernah dibawa ke alamnya secara nyata, bukan teori tasawuf yang sulit dimengerti.Kesadaran dimulai yang sangat sederhana.

Adalah seorang bayi yang tiba-tiba lahir dengan proses alami. Ia lahir bukan karena permintaan dan kehendaknya. Ia tidak mengerti untuk apa dilahirkan. Ia tidak punya apa-apa bahkan telanjang serta malupun tidak punya. Kemudian sekelilingnya memberikan kesadaran secara bertahap. Mulai dari pemberian nama dan identitas kelamin, dan batasan kesadaran yang sangat sempit. Ia dikenalkan dengan dirinya bahwa namanya si Anu dan jenis kelaminnya laki-laki. Diajarkannya pula nama-nama anggota tubuhnya, ini telinga, ini kepala, ini tangan, dan seterusnya.

Kesadaran ini membuat terikat kepada sebatas apa yang ia terima (ketahui).Sehingga sang diri terbelenggu dan tersesat dalam ketidaktahuan siapa yang sebenarnya diri ini.Ada ungkapan rasullullah “barang siapa mencintai sesuatu maka ia akan menjadi hambanya”.

Pakaian atau dodot dalam tembang ilir-ilir sunan Ampel adalah sesuatu yang menimbulkan ikatan pada jiwa seseorang. Dalam filsafat perenial, pakaian adalah sesuatu yang binding (mengikat) dalam jiwa manusia. Jika manusia melakukan sikap yang binding dengan dunia sekelilingnya, jiwanya akan terkungkung dan kebebasannya (kesadarannya) terbelenggu. Oleh karena itu manusia dalam hidupnya harus selalu berusaha melakukan unbinding terhadap dunia sekitarnya.

Maksudnya manusia harus mulai menyadari keterbatasan dirinya yang selama ini kita dijerumuskan oleh pengetahuan yang kita dapat, bahwa diri ini hanya terbatas pada mata, telinga, kaki serta anggauta tubuh yang kelihatan. Namun hal ini mustahil kalau saya ungkap secara detail dalam tulisan ini, sebab kesadaran ini harus dilakukan dengan latihan dan pengisian ilmu pengetahuan tentang diri secara imanen transendental (pengalaman langsung).

Mari kita perhatikan tentang apa sebenarnya tubuh ini. Hirupan nafas masuk ke tubuh, lalu sekaligus mengeluarkan zat residu berupa asam arang. Sekadar bayangan kesadaran tentang diri agaknya hal-hal di bawah ini akan menolong kita. Ibaratnya keadaan itu bisa diserupakan dengan penerangan sebuah kota, yang dialirkan oleh sentral listriknya.

Perbandingan ini menjadi semakin tajam apabila disadari dengan ilmu bahwa apa yang ada dalam kehidupan sehari-hari kita pandang (sadari) bentuk tubuh manusia adalah terbatas pada garis nyata. Sehingga kenyataan ini membuat orang tertipu oleh pengetahuan yang ia miliki.

Padahal lebih dari yang ia bayangkan, bahwa manusia baik logam, tumbuhan dan gunung adalah sebetulnya terdiri dari suatu untaian kejadian-kejadian atau proses.Dimana segala alam lahir ini tersusun oleh senyawa-senyawa kimiawi yang dinamai zarrah (atom).

Dan atom-atom ini dalam analisa terakhir adalah satu unit tenaga listrik, yang energi positifnya (proton) berjumlah sebanyak energi negatifnya (elektron). Di dalam atom ini, terus-menerus setiap detik terjadi loncatan dan pancaran (charge and park). Itulah semburan-semburan yang tidak ada hentinya dari daya listrik. Maka semburan atau loncatan yang tidak putus-putus dengan kecepatan yang sangat luar biasa ini manusia tidak mampu melihat dengan kasat mata biasa, kecuali dengan kesadaran ilmu yang cukup.

Sebagaimana Al qur’an mengungkap-kan tentang gunung yang dianggap oleh orang awam seperti diam tak bergerak: “Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap ditempatnya, padahal ia berjalan sebagaimana jalannya awan” (An naml : 88).

Bagi orang awam sebuah gunung atau pegunungan memang tampaknya kokoh berdiri di tempatnya masing-masing. Jadi kalau benda-benda termasuk manusia yang dalam surat Al hijir 28-29 diciptakan dari esensi alam.

Maka benarlah apa yang kita namai benda adalah sebuah bongkahan besar “runtutan peristiwa” loncatan listrik.Maka disini tidak sama sekali dijumpai lagi suatu yang padat atau baku (tetap).Bahan yang dipakai untuk pembentukan alam dan manusia bukanlah benda atau zat-zat akan tetapi ialah “aksi” yaitu aliran berangkai dari peristiwa-peristiwa.

Tidaklah mengherankan bahwa dari bahan-bahan yang sangat labil ini terbentuklah alam yang selalu berubah-ubah, menjelma dari bentuk ke bentuk mengikuti suatu proses evolusi.

Sampai disini kesadaran kita sampai kepada tahapan yang agak abstrak, dimana penglihatan kita malah seakan-akan kehilangan penglihatan dimana bentuk tubuh yang selama ini kita sadari. Jelas hal ini membigungkan kesadaran yang telah lama terpatri.

“Ya Allah, Ajari Kami Ingat Kepada-Mu, Bersyukur & Khusyu’ Beribadah”

Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya (kepada kita semua). Demikian Yang Dapat Saya Sampaikan kepada poro dulur-dulur di LASKAR tercinta ini, Apabila ada yang benar itu datangnya dari Allah SWT. Kalau ada yang salah atau kurang itu karena ke bodohan saya pribadi ,untuk itu Saya Mohon Maaf yang sebesar-besarnya, Karena Manusia Tidak Luput Dari Kesalahan Atau Kekhilafan.

Billahi taufik wal hidayah. Wassalamu alaikum wr. Wb.

Ki Ageng JJ




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.