AJIAN MLIWIS PUTIH

Ajian Mliwis Putih merupakan jenis ilmu kanuragan yang tak jauh berbeda dengan ajian Wewe Putih. Keduanya sama-sama ajian yang berjenis : Menyamarkan diri = kamuflase dari pandangan lawan.

Komon ajian ini adalah ilmu kanuragan andalan Prabu Anglingdarmo dari Malwapati. Beliau adalah seorang pendekar yang sangat sakti mandraguna, yang dapat merubah bentuk tubuhnya menyamar dengan bentuk yang berbeda-beda.

Ketika itu sang Prabu Anglingdarmo harus berperang menghadapi kesaktian muridnya sendiri Batik Madrim yang pada saat itu tidak tahu bahwa yang ia hadapi adalah gurunya sendiri.Sehingga dengan ajian ini, si-Batik Madrim dapat terkalahkan.

Ajian penyamaran pada ajian Mliwis Putih tersebut pada hakekatnya adalah bentuk rupa tubuh tetap sama, akan tetapi dari sudut pandangan lawan bentuk rupa tubuh anda dapat berupa bentuk sesuai yang anda kehendaki.

Sehingga lawan tak menyadari, kalau itu adalah anda yangmenurut pandangannya adalah sesuatu yang lain dan dengan mudah anda dapat menaklukannya.

Kebanyakan ajaian ini sangat diminati dan banyak dimiliki oleh para pejuang bangsa, disamping ajian Wewe Putih ketika mereka harus menghadapi peperangan dalam mengusir para penjajah di tanah air Indonesia.

PERSYARATAN :

Untuk dapat menguasai ajian ini, sunguh teramat berat kalau menurut metode kunu (Kelas Pendekar), sebab harus lelaku puasa selama 21 hari dimulaio pada hari Sabtu Kliwon. Ditambah dengan lelaku ngebleng 3 hari-3 malam.

Sedangkan untuk dapat memperoleh saripati dari kehebatan ajian ini, maka ada metode praktis yang dapat diterapkan sebagai berikut :

1. Kerjakan leleku tirakat puasa ndino cukup 1 hari saja tepat pada hari kelahiran anda sesuai dengan kalender Jawa (Weton).

2. Sebelumnya, tepat pada pukul 12 malam, kerjakan lelaku mandi besar=jinabat untuk membersihkan kotoran dhahir dan bathin anda dan melaksanakan 2 rokaat sholat hajat, disusul pembacaan do’a ajian sebanyak jumlah weton anda.

3. Rangkaian lelaku dalam mempelajari ajian ini, dimulai ketika anda mandi besar pada saat itu, sholat hajat 2 rokaat, pengamalan do’a ajian, dan makan sahur secara mutih, ditutup dengan tidak tidur semalaman hingga pada jam 12 malam ketika hari anda dilahirkan.

4. Hal ini berarti anda mulai berpuasa dan ritual lelaku selama 24 jam penuh.

5. Do’a ajian-pun tetap diamalkan ketika anda lepas selesai sholat wajib cukup 1x bacaan sambil menahan nafas.

6. Pada jam 12 malam hari penutupan kerjakan hal yang sama, yaitu mandi jinabat = besar, ditutup dengan 2 rokaat sholat hajat dan pengamalan do’a ajian sebanyak jumlah hitungan weton hari kelahiran anda…

7. Setelah itu anda dapat berbuka puasa secara mutih …, dan dipersilahkan untuk tidur.

8. Perawatan ilmu tersebut, dengan secara istiqomah setiap selesai sholat Subiuh dan Maghrib cukup 1x bacaan dengan menahan nafas.

9. Do’a ajian dibaca atau cukup dibathin saja ketika akan digunakan saat anda dalam keadaan bahaya.

DO’A YANG DIAMALKAN :

“BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIIM …

INGSUN AMATEK AJIKU SI MLIWIS PUTIH …

ILATKU PAMOR …

SUWARAKU GELAP NGAMPAR …

MRIPATKU KOCO BENGGOLO …

KULITKU TEMBOGO …

WULUKU DOM …

DRIJIKU SUPIT WESI PUROSANI …

DLAMAKANKU RAJEG WESI …

CANGKINGANKU ANGIN …

PENGIRINGKU JAGAD …

HEH SI MLIWIS PUTIH …

CUCUKONO …

PATUKUNO …

TLADUNGONO …

SAKEHING MUSUH INGSUN …

LEBUR LULUH AMBRUK TAN MINDO GAWE …

SONGKO KERSANING ALLAH … ”

Selamat mencoba …



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.